Minggu, 09 Oktober 2016

Kopi Luwak, Kopi Terbaik Indonesia


Image result for kopi luwak animal


Orang Indonesia patut berbangga karena salah satu kopi termahal dan terbaik di dunia berasal dari Indonesia. Untuk bisa menyeruput kopi luwak, kita harus menyediakan dana dua ratus ribu rupiah per cangkir. Harga kopi luwak memang mahal karena prosesnya yang lama dan rumit. Namun harga yang mahal tersebut sepadan dengan rasa kopi luwak yang tiada tara.
Di dunia internasional kopi luwak dikenal dengan istilah Civet Coffee. Kopi luwak sesuai dengan namanya berasal dari biji kopi yang dimakan dan melalui saluran cerna hewan luwak. Hewan luwak (Paradoxurus hermaphroditus) merupakan sejenis musang yang hidup di Sumatera bagian selatan dan di beberapa daerah di Pulau Jawa.

Asal usul kopi luwak

Ada cerita unik di balik munculnya kopi luwak. Cerita mengenai kopi luwak bermula pada awal abad ke-18. Pada masa pemerintahan kolonial Belanda, di Pulau Sumatera dan Pulau Jawa sedang diberlakukan tanam paksa. Pada era itu masyarakat Indonesia dipaksa untuk menanam kopi jenis arabika yang didatangkan dari Yaman. Pada masa tersebut para pekerja perkebunan sangat ingin mencicipi rasa kopi. Namun hal ini dilarang oleh pemerintah Belanda. Alhasil para pekerja perkebunan menemukan bahwa hewan luwak sangat gemar mengkonsumsi buah kopi, namun hanya daging buah kopi yang tercerna, sedangkan kulit ari dan bijinya masih utuh. Karena sangat ingin merasakan kenikmatan kopi, maka para pekerja perkebunan kemudian mengumpulkan kotoran luwak yang mengandung biji kopi. Biji kopi yang terdapat di kotoran luwak kemudian dicuci, disangrai, ditumbuk, lalu diseduh dengan air panas. Hal ini kemudian diketahui oleh warga Belanda pemilik perkebunan kopi dan akhirnya kopi ini menjadi populer di kalangan orang Belanda.

Keunggulan kopi luwak

Karena prosesnya yang rumit, maka kopi ini menjadi kopi yang sangat mahal, bahkan sejak jaman pemerintahan kolonial Belanda. Walaupun berasal dari kotoran luwak, kopi luwak terkenal memiliki kualitas yang sangat bagus karena hewan luwak hanya mau makan biji kopi yang terbaik. Dikabarkan bahwa dari satu nampan yang diberikan kepada hewan luwak, hewan ini hanya mau mengkonsumsi kurang dari sepertiga kopi yang terdapat di nampan tersebut. Sehingga walaupun di perkebunan kopi sedang panen raya, dari beberapa ton kopi yang dipanen, hanya dihasilkan beberapa ratus kilogram kopi luwak.